10 Burung Terindah Di Indonesia (Bird Of Paradise)


Indonesia beragam akan flora dan fauna. Mulai dari Sabang sampai ujung Merauke, flora dan faunanya tersebar luas. Termasuk salah satunya yaitu burung. Keeksotisan bulunya dan suara
kicauannya, kerap menjadikan sebagai binatang peliharaan oleh masyarakat. Namun sebagai manusia yang bijak, sebaiknya kita memberikan kebebasan kepada makhluk tuhan tersebut, bukan malah dijadikan bahan perburuan. Berikut saya akan memberikan informasi seputar 10 burung terindah di Indonesia :

10. Ekek Geling Jawa



Hewan ini memiliki nama latin cissa thalassina atau bisa disebut java green. Burung yang memiliki paruh merah dan bulu hijau ini tersebar di kawasan Sunda Besar. Ekek geling jawa memiliki corak hitam di garis mata.

Populasi burung endemis Jawa Barat ini sering dijumpai di dalam sangkar. Burung ini tercatat pertama kali di Sukabumi pada 1906 dan terakhir di sekitar Bandung pada 2006.

9. Cekakak Hutan Melayu




Burung ini memiliki bulu berwarna biru dan merah karat serta mahkota hijaunya yang khas. Pada burung jantang kerahleher dan tubuh bagian bawah berwarna jingga merah,strip mata hitam, strip kumis dan tubuh bagian atas biru gelap. Pada betina mantel dan sayap berwarna hijau tua dan bintik kuning tua, kakinya berwarna kuning pucat, punggung gelap dan iris coklat.

Burung ini juga memiliki suara khas yaitu "kwii-kwii..". Burung yang memiliki nama latin actenoides concretus ini terdiri dari 3 sub spesies, (peristephes, concretus, borneanus)

Burung ini kerap ditemukan di hutan dataran rendah dan perbukitan yang memiliki ketinggian kurang lebih 1500 m di sumatera.

8. Murai Batu



Murai batu atau juga bisa disebut kucica hutan ini merupakan salah satu burung yang terancam punah. Termasuk kedalam famili muscicapidae (burung cacing).

Muraibatu memilik kicauan yang khas dan indah, sehingga banyak digemari masyarakat sebagai hewan peliharaan. Selain itu, burung ini memiliki ciri-ciri tubuhnya yang seluruhnya hitam, kecuali bagan bawah badan berwarna merah / jingga. Badannya berukuran 14-17 cm. Untuk membedakan sang jantan dengan betina, bisa kita lihat  dengan bentuk tubuh jantan lebih besar dibanding sang betina, juga suara kicauan jantan lebih kencang dibanding betina.

7. Kipasan Sulawesi



Burung yang memiliki bahasa latin Rhipidura teysmanni ini merupakan famili rhipiduridae. Kipasan Sulawesi tersebar di daerah Sulawesi dan Kepulauan Sula, biasanya ditemukan didaerah hutan/perbukitan. Kipasan Sulawesi memilik 3 subspesies, diantaranya :


  • R. t. toradja (Sulawesi utara, tengah, dan tenggara)
  • R. t. teysmanni (Gunung Lompobattang, Sulawesi Selatan)
  • R. t. sulaensis (Pulau Taliabu, Kepulauan Sula)
6. Kasumba Kalimantan



Burung Luntur Klimantan atau biasa disebut Kasumba Kalimantan ini termasuk dalam keluarga Trogonidae. Hewan yang memiliki nama latin harpactes whiteheadi ini dapat ditemui di Indonesia dan Malaysia. Dan sering dijumpai di pegunungan berhutan lembap subtropis/tropis. Namun saat ini keberadaannya mulai terancam.

5. Nuri Sayap Hitam



Nuri sayap hitam atau nuri merah biak ini sering dijumpai didaerah pesisir Pulau Biak, dan Pulau pulau sekitar Teluk cendrawasih Papua. Burung yang memiliki nama ilmiah eos cyanogenia ini memiliki ciri-ciri :


  • panjang sekitar 30 cm, 
  • berasal dari suku psittacidae, 
  • memiliki bulu berwarna merah cerah,
  • bercak ungu di sekitar telinga,
  • punggung hitam, dan
  • iris mata berwarna merah.
4. Jalak Bali



Tidak asing lagi dengan burung ini, yang terdapat pada uang 200 rupiah. Jalak Bali atau Leucopsar rothscildi ini sejenis burung pengicau berukuran panjang 25 cm. Ia turut dikenali sebagai curik keimbang Jalak. Fauna ini hanya bisa ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali. Karena bentuknya yang elok dan eksotis, menjadi salah satu burung yang digemari para kolektor dan pemelihara burung. Jalak Bali memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


  • seluruh bulunya berwarna putih kecuali bagian ujung ekor dan sayap.
  • bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan
  • tidak ada yang membedakan antara sang jantan dan betina
3. Cendrawasih Merah


Cendrawasih merah atau nama ilmiahnya paradiseae rubra adalah endemik Indonesia yang hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada Pulau Waigeo dan Batanta Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Irian Jaya. Burung ini biasanya memakan buah-buahan dan beberapa serangga. Memiliki ciri-ciri diantaranya :
  • bulu berwarna kuning dan coklat
  • berparuh kuning
  • burung jantann dewasa berukuran 72 cm
  • bulu muka berwarna hijau zamrud gelap, dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang.
2. Kakatua Raja Hitam


Burung ini berasal dari keluarga cacatuidae. Memiliki nama ilmiah probosciger aterrimus. Termasuk dalam keluarga kakatua dan burung beo. Fauna ini berasal dari Pulau Papua dan Australia, dan biasanya ditemukan di Kepulauan Aru, Pulau Misool di bagian barat Papua. Kakatua raja hitam biasanya memakan biji-bijian dan buah-buahan.

Ciri-cirinya sebagai berikut :
  • panjang 60 cm
  • kulit pipi berwarna merah dan paruh besar kehitaman
  • terdapat jambul di kepalanya
  • berat betina antara 500-900 gram, dan jantan 540-1100 gram.
1. Cendrawasih Biru


Cendrawasih biru memiliki nama ilmiah paradisaea rudolphi. Burung ini berukuran 30 cm dari genus paradisaea.bulunya berwarna hitam dan biru, paruhnya putih, dan kaki abu-abu.

Burung jantan memiliki bulu-bulu jumbai hiasan pada sisi dada yang berwarna biru keunguan. Pada betina berukuran lebih kecil, tanpa dihiasi bulu hiasan dan tubuh bagian bawah berwarna coklat. 

Burung ini biasa ditemukan di hutan-hutan pegunungan Papua Nugini bagian timur dan tenggara.

Itu adalah 10 burung yang memiliki keeksotisan dan keindahan di Indonesia. BIRD OF PARADISE!



















3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Update lagi kak. Menarik banget. Aku suka, ibuku suka, bapakku suka, mei mei suka, mail suka, upin suka, ipin suka, semua suka. Apalagi kalo tau bloggernya ganteng banget❤

    BalasHapus